Hanya Burung berkicau

Sabtu, 02 Juli 2011

AGAMAMU APA?




" Agamamu apa ? "

Pertanyaan itu mengagetkan saya setelah saya meng-confirm sebuah permintaaan petemanan di jejaring pertemanan. Entah, apa yang terlintas dibenak orang itu kemudian dia memberikan "kuliah" keyakinan [sesuai agamanya] kepada saya, dengan sedikit mengutip kata-kata ancaman dari "Tuhan sesuai keyakinannya".

ada satu kalimat yang paling ingat bahwa, "Agamanya satu-satunya solusi atas semua permasalahn hidup, hanya agamanyalah yang mampu mengantarkan manusia masuk sorga sedangkan bentuk-bentuk keyakinan lain tidaklah mungkin "

Mungkinkah ?

Pertanyaannya adalah Bagaimana saya bisa yakin Tuhan [Maha bijaksana dan Maha segala Maha] bisa berkata demikian ? yah....tampaknya ayat-ayat itu begitu meyakinkan, tetapi Pikiran saya tak sedang berada dalam suatu agama, saya memiliki pikiran yang bebas. Saya tak mau terkurung dan "dimanjakan" oleh ayat-ayat dalam kitab. Jikapun saya harus berada didalam "tempurung kitab"nya saya akan membuat jendela untuk sekadar menoleh dan menikmati indahnya pemandangan diluar ruangan itu.

Agama itu seperti tempurung besar yang memenjarakan bathin dan kebebasan mengeksplorasi keajaiban-keajaiban Tuhan yang lain [diluar kitab dan luar rumah ibadah], diluar pemahaman-pemahaman kita, bahkan pada orang yang berbeda agama dengan kita sekalipun. itulah Tuhan bagi saya, dengan segala keagungan Nya.

Pengap, Panas dan tentu tak ada pertukaran Oksigen. Tempurung agama membelenggu, kita tak mampu berfikir sehat... akhirnya jadilah "Seperti katak dalam tempurung" lengkap dengan budaya-pemaksaan kehendak [kekerasan, penghakiman], fundamentalisme dan fanatisme relijius, dan seterusnya....



“Agama saya tak punya batas-batas geografis. Agama saya berdasarkan kesujatian dan tanpa-kekerasan. Agama saya melarang saya membenci siapapun. Agama bukan untuk memisah-misahkan orang-orang, melainkan untuk menyatukan mereka.”
{
“Mahatma Gandhi’s Discovery of Religion” karya A. Jayabalan CMF.}



free counters