Hanya Burung berkicau

Selasa, 14 Juni 2011

BICARA

Dadi pwang niscaya jnana lumekas tak ujar, lumekasang maprawerthi”
"Bila keputusan hati telah terbentuk maka keluarlah kata-kata dan gerak perilaku."~ [MDS,88. 79] ~


Berbicara dalam sebuat rapat/pertemuan "tukar pikiran" ; pikiran yang bekerja sehingga kualitas manusia sangat ditentukan oleh kualitas daya pikirnya. Daya pikir yang di ungkapkan dengan kata-kata [simbol-simbol komunikasi]. Pertanyaannya adalah, "Apakah apa yang dikomunikasikan semata-mata berasal dari kerja pikiran saja ?

Ada juga kata-kata yang tanpa harus dipikir [spontanitas], disana juga egoisme "mau menang sendiri", pamer konsep., intelektualitas dan gagasan atau apapun namanya. berbicara kadang juga bersifat ajakan, mempengaruhi, memotivasi [keinginan / motif bicara] ....dst

Mereka yang seimbang, harmonis tidak mengumbar kata-kata, terseret arus adu argumentasi yang tidak perlu "debat kusir". ia hanya membahasakan seperlunya saja ... tanpa dilebih-lebihkan atau di kurangi ... tak menyela / memotong pembicaraan ... jujur ... polos dan mudah di mengerti.

"Orang-orang yang dapat menahan dorongan untuk berbicara, permintaan dari pikiran, tindakan amarah dan dorongan dari lidah, perut dan kemaluan telah memenuhi syarat untuk menerima murid dari seluruh dunia." ~ [Ajaran Abadi Upadesamrta, oleh. Om A.C.Bhaktivedanta Swami Prabhupada] ~

Apakah bathin yang tenang tak boleh bicara ?

Tidak...tidak..bukan itu yang dimaksud. tak ada larangan untuk bicara, jangan memaksakan diri untuk tidak bicara... anda tidak harus menjadi orang bisu... setiap kelahiran anda dilengkapi dengan alat wicara. Kodok disawah berbicara dengan mengorek, begitu juga setiap orang yang mempunyai lidah selalu ingin berbicara, meskipun dapat dikatakan masuk akal disertai alasan-alasan ilmiah sekalipun, akan tetapi mengoreknya si kodok disawah, berpotensi mengundang kedatangan seekor ular.

-0O0-




Guru Nan-in menuangkan teh ke dalam cangkir, dan meskipun cangkir telah penuh, ia menuang terus. Sang murid terheran-heran melihat air teh meluber di atas meja, akhirnya murid tidak dapat berdiam diri lagi dan berkatalah: "Guru, teh telah melimpah keluar cangkir, janganlah menuang lagi..!"

" Engkau persis cangkir ini, penuh dengan pandangan dan cara berpikirmu sendiri, Jika tak kau kosongkan cangkirmu ini terlebih dahulu, bagaimana saya mesti menunjukkan Zen padamu ?"

[Koan Zen:17].
free counters