Ada seorang Pemuda, ia adalah seorang Sarjana yang hafal segala ilmu pengetahuan dan agama. Ia merasa sudah mengerti semua ilmu tersebut, Dengan sombongnya ia berkata " Tiada orang dunia ini mampu menandingi diri ku". Dengan langkah congkaknya ia mengajak berdebat dengan siapa saja ia temui, dan tak ada satupun yang bisa menandingi kemampuannya. Seringnya ia berdebat, sampai ia tidak punya lawan berdebat di Daerah nya. Dia selalu mengagungkan dirinya sebagai orang terpandai didaerahnya. Lalu karena sikap penasaranya si Pemuda, ia pun mau menempuh perjalanan yang sangat jauh dan belum pernah ia lakukan sebelumnya. Dengan dipenuhi Rasa ingin mengalahkan Sampailah ia disebuah Vihara yang sangat terpencil, yang belum pernah ia ketahui.
Dengan langkah yang tegap dan kepala menengadah keatas dan tanggan diatas pinggang dan memamerkan kehebatannya kesemua orang.
Akhirnya, Tibalah ia di aula utama Si Pemuda melihat si kepala biara sedang bermeditasi dan tersenyum. Lalu si Pemuda dengan kemampuannya bersilat lidah mulai ia berkata dan mengumbar teori tentang meditasi dan kesadaran. Namun Sang Kepala Biara hanya terdiam tidak mengeluarkan satu patah kata pun dan tetap tersenyum. Si Pemuda bingung melihat tingkah sang kepala biara, saking jengkelnya si pemuda sambil berkata-kata dengan nada merendahkan, ia terus berceloteh sampai dua jam tentang ilmu yang dikuasainya. tapi tidak ada sepatah katapun keluar dari Sang Kepala Biara kecuali selalu dengan tersenyum.
Si Pemuda merasa aneh melihat tingkah laku kepala Sangha Biara tersebut, ketika selesai meditasi lalu ia melanjutkan dengan berdoa depan altar sang Buddha, Dan Si pemuda mulai menghina dan merendahkan tata cara berdoa sang kepala Biara, tapi hal itu tidak mempengaruhinya, Kepala biara malah tetap tersenyum dan terus memanjatkan doanya.
Semangkin jengkelah si Pemuda menyaksikan tingkah sang kepala Biara ini, Berdoa, dan bahkan kekamar kecil pun si pemuda terus mengikuti sambil ngoceh dan berkata Semua ilmu yang ia miliki, Tapi sang kepala biara tak menanggapi dan menjawab apapun, kecuali dngan tersenyum sambil mengerjakan semua aktifitasnya. Hingga petang menjelang, akhirnya si Pemuda itu menjadi kesal dan keheranan karena Kepala Biara tidak pernah menjawab dan mengubris nya seperti sangha - sangha yang pernah menjadi lawannya.
Akhirnya si Pemuda kelelahan dan berkata " Kepala Biara, mengapa anda tidak pernah mengubris saya dan berkata apapun juga, dari ilmu saya yang pelajari, Saya sudah ungkapkan semuanya, seberapa pengetahuan anda akan kebijaksanaan? Kenapa anda tak membalas semua yang saya tanyakan? Anda tidak menjawab satu patah katapun, debatan saya , mengapa ?".
Dan akhirnya Kepala Biara dengan muka Tersenyum dan menjawab "Akhirnya engkau mulai melihat, Apa yang kau lihat selama ini, apakah apa kau sadari ?"
Tapi saya melihat anda berdoa, Bermeditasi dan melakukan aktivitas anda dan tidak mengeluarkan sepatah kata apapun untuk saya kecuali hanya dengan tersenyum ".
Sang kepala biara menjawab " Itulah sebabnya, aku mengatakan pada dirimu, engkau berkata bahwa engkau menguasai segalanya tetapi tingkah lakumu menunjukan yang engkau kuasai hanyalah hafalan karena kau tidak pernah melakukannya dengan sungguh-sungguh dalam kehidupanmu, Pengetahuan tanpa diselami dalam praktiknya, justru akan menumbuhkan benih kesombongan dan kemunafikan didalam dirimu dan itu bertentangan dengan ajaran yang engkau pelajari selama ini "
Sadar dan bangunlah periksa dirimu Apakah engkau betul-betul sadar atau hanya sekadar mengiggau !