“Mulai sekarang aku meninggalkan tubuhmu, Semar. Kamu telah menjadi
dirimu sendiri.”
Masih terngiang-ngiang ucapan Hyang Ismaya dalam
hati semar. Hanya sekilas dan sebentar saja tetapi meninggalkan berbagai
pertanyaan di hatinya.” Apakah itu berarti akhir dari tugasku didunia ini?”
semar bertanya-tanya dalam hati.
“Tetapi mengawal para ksatria adalah pekerjaan yang tidak pernah usai. Kesetiaan
akan swadharma itu harus di pelihara sampai kapan pun, itulah tugas seorang
Punakawan “ pikir semar
Tetapi kenapa Hyang Ismaya meninggalkan aku sendiri?
Tidak...tidak...tidak mungkin Hyang Ismaya meninggalkanku. Beliau
hanyalah meninggalkan pandangan fisikku saja tetapi beliau tetap bersemayam
dalam bathinku. Selama ini aku telah lupa dengan keadaannku sendiri. Aku telah
menghambakan diriku pada kekuasaan, kenyamanan, kerakusan sementara rakyat yang
negeri Amarta begitu lama menderita karena kelakuan sebagian para pemimpinnya
Mengawal Penguasa Negeri yang tak pernah bisa diharapkan, Keserakahan,
Kemunafikan telah menyebabkan para Bangsawan kerajaan menjadi lupa akan
rakyatnya. Semua telah memetingkan diri sendiri....Buat apa aku menghamba pada
hal-hal seperti itu ? lebih baik aku pergi meninggalkan mereka dan membangun
negeriku sendiri, Negeri Kahayangan yang baru. Negeri yang bebas dari keangkara-murkaan,
bebas dari kesombongan, itulah kahayanganku.
Pusaka Serat Jamus Kalimasada Kali-Maha-Usada adalah solusi di
jaman Kali. Hanya ajaran Kerohanianlah yang mampu menyelamatkan kita dari
jeratan materialisme dan sikap egois. Pusaka Tumbak Kalawelang adalah simbol ketajaman visi, kemampuan mengawasi
gerak-gerik bathin, selalu awas, selalu waspada akan sang diri. Melaksanakan tapa
dengan mengendalikan indria-indria. Pusaka Payung Tunggulnaga adalah selama yang mulia Prabu Punta dewa [RajaYudistira]
berkuasa maka, negeri ini akan menjadi negeri yang dipenuhi olah
karakter-karakter dharma, Kejujuran, kepolosan, keterbukaan dan Profesionalisme.
Karakter yang dapat dijadikan untuk membangun negeri ini.
Belahmanukan, wuku landep-Hari Kamis Pon 1 Desember 2011
Belahmanukan, wuku landep-Hari Kamis Pon 1 Desember 2011