Pada awal nya, Sang Prajapati menciptakan manusia dengan cinta kasih penuh kesucian, “Berbahagialah engkau dengan korban suci, sebab dengan melaksanaannya akan menganugerahkan segala sesuatu yang dapat diinginkan untuk hidup secara bahagia dan mencapai pembebasan."
Kebahagiaan memancar bersama keseimbangan Satyam-Sivam-Sundaram, Yajna adalah Pelayanan, pengorbanan, pengabdian, menyucikan karma dan menyuburkannya. Beryajna dengan keikhlasan , kesucian [Brahma Yajna]... dengan penuh rasa bhakti kepada Leluhur
.......sebab dalam pelaksanaan yadnya tidak boleh ternodai, dicampuri oleh angan-angan, pikiran bimbang-ragu, kata-kata kasar [sok memerintah dan jaga wibawa], ataupun...niat yang menyimpang dari cita-cita luhur [pamer kemampuan finansial, keimanan, atau memenuhi segala nafsu pengharapan-pengharapan rendah] semua itu menjadikannya sebagai Tamasika/Rajasika Yajna. Yajna yang utama bukan untuk memperkokoh Ego sendiri...
Pikiran yang suci dan tidak ternoda jualah yang mengantarkan keberhasilan suatu yadnya, sebagai jalan menemukan keberhasilan dan keselamatan, berhasil mencapai tujuan, demikianlah selalu diingat...
...tanpa itu semua maka, sia-sialah segalanya...
[SP]