Menyadari
bahwa ayahnya sudah tua, anak seorang pencuri meminta saran ayahnya untuk
mengajarinya usaha dagang sehingga ia bisa membangun bisnis keluarga
setelah ayahnya pensiun sebagai pencuri. Sang ayah setuju, dan atas
petunjuk sang ayah, pada suatu malam si anak masuk ke rumah seorang saudagar
kaya.
Didalam sebuah rumah terdapat lemari pakaian, setelah
masuk dan memilih pakaian bagus-bagus. si anak itu terkesima melihat
pakaian-pakaian mewah itu, tanpa disadari saking sibuknya memilih-milih pakaian
sang saudagar, si anak pencuri ini menyenggol sebuah kursi sehingga menimbulkan
suara gaduh dan terdengar olah para pelayan saudagar kaya itu. karena gugup
takut ketahuan si anak ini bingung untuk keluar ruangan itu
Kemudian dia masuk ke dalam lemari Pakaian tersebut
dan muncul sebuah ide untuk untuk mengelabui pelayan dengan membuat suara
seperti kucing. Karena curiga, Saudagar bersama para pelayan kemudian mengambil
lilin dan memeriksa lemari. Ketika pintu lemari dibuka anak itu melompat
keluar, meniup lilin, menerobos kerumunan para pelayan. Saudagar seketika
memerintahkan para Pengawalnya berlari mengejarnya.
Melihat sebuah sumur di pinggir jalan anak itu
melemparkan batu besar dalam, kemudian bersembunyi di kegelapan. Pengejar
berkumpul di sekitar sumur mencoba melihat pencuri terjatuh dan tenggelam didalam
sumur.
Ketika anak itu sampai di rumah, dia sangat marah pada
ayahnya dan dia menceritakan pengalamannya kepada ayahnya dan sang ayah
berkata: "Kau bertanya tentang ilmu berdagang pada ayah, tetapi baru saja
kau mempraktekan sebuah bakat seni yang ayah miliki."